Loading

Kisah:Duri Ikan Rampasan

| Posted in ,

Sehari mengail belum tentu ikan menyahut . Itulah jerih payah seorang nelayan kecil untuk menghadapi keluarganya . Ketika seekor ikan menggelepar terkait mata kail , tiba-tiba datang pula orang yang merampasnya . Orang yang memancing itu sudah cuba berikhtiar mencari jalan untuk menyelamatkan ikannya tetapi tidak mendatangkan hasil . Dengan cara merayu dan berdamai , namun penyamun itu tidak mahu , sedangkan dengan cara kekerasan nampaknya tidak mungkin. Akhirnya dia berserah kepada Allah dan berdoa:

"Ya Allah , mengapa Engkau ciptakan aku sebagai orang yang lemah dan Engaku ciptakan orang yang lebih kuat dan gagah sehingga dia sesuka hatinya merampas milikku ? Maka ciptakanlah ya Allah makhluk yang lebih kuat dari dia . Kalahkan dia agar menjadi iktibar bagi umat semua. "



Keluhan dan doa itu sepertin tidak menakutkan hati penyamun itu . Dia terus saja merampas ikan itu dan membawanya pulang ke rumahnya . Kerana ikan itu besar , maka cara memasaknya yang sesuai ialah membakarnya . Dia bakar ikan itu dan dia siapkan kuah kicap dan sambal untuk sosnya.

Tetapi malangnya , ketika mencubit dan hendak memasaknya , tiba-tiba tangannya tercucuk duri ikan tersebut . Tangannya  yang ter kena duri itu semakin hari semakin parah lukanya . Bagaikan kanser ganas , luka itu semakin menjalar dan luas sehingga menurut pendapat doktor terpaksa dipotong .

Berbagai usaha dilakukan untuk mengubati lukanya tetapi tidak juga sembuh . Kuman yang menyebabkan infeksi di tangan itu semakin mengganas sehingga  penderita itu hampir putus asa .

Dia betul - betul susah memikirkan penyakit itu sehingga malam pun tidak mahu tidur . Pernah suatu ketika terlalu penat dan gelisah matanya  tertidur juga . Dalam tidurnya dia bermimpi seolah - olah mendengar suara pemancing itu bersuara : "Kembalikan ikan itu kepada pemiliknya !... Kembalikan!.. Itu bukan hakmu.."

Tiba-tiba sahaja dia terbangun . Sambil mengusap - usap matanya dia mengingat - ingat apa yang dilakukannya terhadap pemancing itu . Dengan jelas masih terbayang di ruang matanya wajah pemancing serta suaranya . Ada perasaan bersalah dalam dirinya yang selama ini tidak disedarinya.

Hati nuraninya tersentuh akibat seruan atau peringatan pemancing itu lewat mimpinya . "Memang  benar ikan yang kumakan itu bukan milikku , tetapi yang kurampas dari orang lain . Aku mesti mengembalikannya kepada pemiliknya . Aku harus meminta maaf kepadanya ,"bisik hatinya.

Dengan hati yang mantap , sikap yang tegap , dilangkahnya kakinya mencari pemancing yang pernah dia rampas ikannya itu . Sesampainya di sana , dia serahkan sepuluh ribu dirham sebagai tebusan seekor ikan yang pernah dirampasnya satu masa dahulu.Hatinya lega , dia merasa bebas dari kutukan perasaan yang selama ini menghantuinya .

Alhamdulillah , atas izin Allah s.w.t pula , sejak itu luka di tangannya mula beransur pulih . Kuman - kuman dan ulat - ulat yang mengganas di tangannya mati dan hilang , sehingga luka menjadi sembuh . Tangan yang luka dan nyaris dipotong itu kembali sembuh seperti sedia kala .

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...